Pages

Wednesday, 1 December 2010

Hierarchy Protocol

Dalam postingan sebelumnya saya sempat membuat sebuah artikel mengenai layer-layer atau lapisan dalam protocol TCP/IP. Dalam hal ini muncul banyak sekali pertanyaan saya ketika mulai mempelajari layer dalam jaringan computer di kelas Jarkom. Kenapa sih harus di buat layer-layer dengan berbagai fungsi?Apakah memang begitu perlu untuk membuat berbagai layer dengan untuk memenuhi fungsi tertentu?Apa tidak bisa beberapa fungsi tersebut digabung menjadi 1 layer saja?

Mungkin pertanyaan-pertanyaan di atas juga menjadi pertanyaan kamu ketika memplejari jarkom. Oleh karenanya, saya ingin sekali berbagi informasi mengenai hal ini, dimana artikel ini sangat erat kaitannya dengan media internet yang sering sekali kita gunakan.

Mengapa diciptakan layer? Layer adalah lapisan. Dimana lapisan-lapisan ini adalah step-step tertentu, yang di dalamnya terdapat proses kerja terpisah, untuk memisahkannya dari sebuah fungsi tunggal yang kompleks. Atau, bila kita analogikan dengan fungsi layer dalam photoshop, dengan adanya layer-layer, kita bisa menambah atau mengurangi desain kita tanpa mempengaruhi layer yang ada dibawah atau di atasnya. Jaringan computer modern diciptakan dengn cara yang sangat terstruktur.

Kata struktur disini merujuk pada penggunaan layer dalam sebuah jaringan.
Apakah ini sebuah keharusan? Tentunya tidak. Kenapa? Karena penggunaan layer ini hanyalah sebuah arsitektur. Sehingga bila kita ingin mendesain sebuah jaringan sendiri, kita bebas menentukan bagaimana arsitekturnya. Seperti halnya ketika kita ingin membuat sebuah arsitektur computer. Tapi justru dengan adanya standardisasi layer ini, akan memudahkan kita untuk berhubungan dengan berbagai protocol jaringan yang ada. Jadi bisa dibilang ini bukanlah sebuah keharusan, tapi sebuah cara untuk menyederhanakan fungsi jaringan kita. So, bisa kita simpulkan nama, isi, dan fungsi dari setiap layer dalam sebuah arsitektur jaringan yang satu dengan yang lainnya bisa berlainan.

Apa itu layer? Layer tentunya tidak bisa kita definisikan hanya sebagai lapisan. Layer bertujuan untuk menawarkan layanan tertentu kepada layer yang ada di atasnya. Dan layer ini juga melindungi dari rincian tentang cara pengimplementasian sebenarnya dari layanan-layanan yang ditawarkan oleh mereka. Di antara setiap pasang layer yang bersebelahan terdapat sebuah interface. Interface inilah yang menentukan operasi dan layanan yang ditawarkan oleh layer bawah kepada layer yang berada diatasnya. Bingung ya dengan bahasa teknisnya? Oke mari kita jabarkan saja dengan contoh:

Misalkan saja ada tujuh (7) buah layer yang berkomunikasi dengan tujuh (7) layer pada mesin yang lain (setingkat). Suatu pesan dihasilkan oleh layer tujuh (yang paling atas). Pesan/paket data ini kita misalkan saja m. Tentunya akan sangat sulit untuk mengirimkan sebuah paket data secara langsung. Oleh karenanya, paket data m ini kita pecah, yaitu dengan mengirimkannya ke layer 6 yang berada di bawah layer 7.
Pesan tersebut disampaikan melalui interface 6/7. Sesampainya di layer 6, paket data ini mengalami proses kompresi(misalnya) menjadi sebuah pesan baru yaitu M. Lalu paket data ini dikirimkan ke layer yang lebih bawah lagi yaitu layer 5, melalui interface 5/6. Di layer 5, paket data ini tidak mengalami proses apapun. Lalu untuk apa ada layer ini? Kuncinya ada pada interface layer 5, yang akan memblok paket data yang lain untuk tidak masuk ke layer 6 selama proses ini belum selesai. Dengan demikian kita bisa mengurangi traffic dalam jaringan kita bila ada beberapa proses yang berlangusng dalam waktu yang berdekatan. Lalu sesampainya di layer 5, pesan diteruskan kembali ke layer 4, melalui interface 4/5. Interface ini akan memecah paket data yang besar ini menjadi beberapa paket kecil, lalu sebagai penanda dari setiap paket, diberikan header yang berfungsi sebagai keterangan yang menunjuk ke setiap paket yang sudah dipecah ini.

Sesampainya di layer 4, paket data yang sudah dipecah diteruskan kembali ke layer 3 melalui interface 3 / 4. Interface ini akan memberikan sebuah header lagi yang fungsinya, sebagai penunjuk alamat tujuan dari paket data yang sudah dipecah ini. Perhatikanlah fungsi header dari interface layer 4/5 dan 3 / 4. Sesampainya di layer 3, paket data yang sudah memiliki 2 header ini akan melintas ke layer 2 melalui interface 2/3.

Interface 2/3 ini akan menambahkan sebuah header, dan sebuah tail dimana dengan adanya header dan tail ini akan menjadi sebuah pelintas pada layer 1 nanti, untuk bisa berpindah ke layer 1 pada mesin selanjutnya. Lalu paket data yang sudah siap melintas ini sampai di layer 1. Pada layer yang paling bawah ini bentuk paketnya sudah berubah wujud menjadi bentuk data biner yang siap dikirimkan. Oleh karenanya layer 1 ini sering disebut dengan media transmisi fisik. Dari layer 1 ini akan dikirim paket tadi persis ke layer 1 tujuan sesuai dengan header petunjuk yang ada.

Lalu dari layer 1 ini akan bergerak ke atas (ke layer 7). Dimana setiap header yang ada dilucuti (dilepaskan), lalu pesan yang tadinya dipecah, disatukan lagi menjadi paket data wal yaitu m. Dengan demikian computer tujuan bisa menerima sebuah paket data m tanpa takut kehilangan pesan tersebut karena ukurannya yang terlalu besar dan sulit untuk dikirmkan.

Dari contoh di atas yang harus readers pahami adalah proses yang terjadi antar setiap protocol dan interface. Sehingga kita bisa lebih mudah menggambarkannya. So, sudah terbayangkan kenapa dibikin filosofi lyer yang tersusun secara hierarki ini??Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita. See ya for the next article..

No comments:

Post a Comment