Arsitektur Model-View-Controller ini muncul pada era 70an atas pemikiran Prof. Trygve Reenskaug, seorang ahli berkebangsaan Norwegia. Dasar arsitektur ini adalah pemisahan antara logika aplikasi dengan tampilan. Dengan menggunakan pila ini diharapkan dapat meminimalisi penulisan perintah, sehingga resiko terjadinya bug bisa diminimalkan, serta meningkatkan efisiensi pembangunan aplikasi.
Pada awal implementasinya, konsep arsitektur ini hanya digunakan untuk Bahasa Smalltalk. Seiring dengan popularitasnya yang semakin menanjak, saat ini arsitektur MVC luas digunakan dalam dunia framework pemrograman baik untuk aplikasi desktop based maupun web based.
Gambaran penerapan arsitektur MVC kurang lebih sebagai berikut:
• Model bertangung jawab untuk melakukan pengelolaan data, terutama dalam database. Didalamnya biasa dituliskan perintah untuk mengambil, mengubah, menghapus, dan menambahkan data
• View merupakan “tempat” untuk meletakkan apa yang akan ditampilkan di halaman peramban (browser). Sebuah berkas view umumnya berisi kode bahasa pemrograman sisi klien (khusus untuk arsitektur client-server)
• Controller merupakan pengatur utama hubungan antara model, view, dan juga sumber daya lain yang tersedia.
Penerapan ini tidak menuntut aturan yang ketat. Banyak juga programmer yang enggan menggunakan arsitektur ini. Intinya arsitektur ini hanya berusaha untuk memudahkan kita dalam mengembangkan sebuah aplikasi.
Bahkan kita bisa menggunakan arsitektur ini tanpa sebuah elemen, misalnya saja kita ingin mengembangkan aplikasi hanya dengan model, dan view. Atau hanya dengan controller dan view, tanpa menggunakan model. Logika model dapat diletakkan di dalam sebuah controller. Begitu pula dengan View, dapat tidak kita gunakan, karena mungkin logikanya sidah kita letakkan pada model atau controller. Bagaimana? Tertarik untuk menggunakan konsep dari arsitektur ini?
Sunday, 24 April 2011
ARSITEKTUR MODEL-VIEW-CONTROLLER
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment